Minggu, 29 September 2019

Tutorial Cara Membuat Tema di Wordpress (CMS)

Di sini saya akan menjelaskan cara membuat tema anak di wordpress.

Untuk pembuatan tema anak di wordpress langkah pertama yang harus dilakukan, yaitu :
  1. Buka folder htdocs
  2. Masuk ke dalam webnya yang ingin di buat tema anak
  3. Masuk ke wp-content
  4. Pilih themes
  5. Buat folder baru, misal (AP21RGI) jangan ada spasi dalam nama folder tersebut => klik kanan, new, text document => rename (style.css) => klik kanan, edit with notepad ++
Jika tidak ingin ribet dalam pembuatan tema anak maka anda bisa mengcopy file manager tema yang sudah di sediakan wordpress tersebut, misalnya tema Twenty Sixteen.
  • Masuk dalam style.css di tema twenty sixteen => klik kanan, edit with noteped ++
  • Copy kodenya, seperti di bawah ini 
Contoh : */Theme Name: Twenty Seventeen ChildTheme URL: https://niagahoster.co.idDescription: Twenty Seventeen Child ThemeAuthor: NiagahosterAuthor URL: http://niagahoster.co.idTemplate: twentyseventeenVersion: 1.0.0Text Domain: twentyseventeen-child*/ Custom CSS goes after this line 

Silahkan edit jika ada yang ingin di rubah dari kode tersebut, selanjutnya :

  • Masukan ke file functions.php di dalam folder yang anda baru buat tadi
  • Klik logo save
  • Buka kembali web anda.
Untuk mengubah fotonya
  • Buka folder, pilih foto, copy
  • Masuk ke dalam folder yang anda buat
  • Klik kanan, paste 
  • Ubah nama foto tersebut menjadi : screenshot.jpg. JPG tergantung foto tersebut berbentuk apa (tidak harus nama foto tersebut di tambahkan akhiran jpg).
 Selamat mencoba!
 Sekian...

Rabu, 25 September 2019

Gaya Hidup Sederhana dan Bersahaja ala Rasulullah

Gaya hidup bersahaja dan sederhana merupakan salah satu gaya hidup yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah memilih gaya hidup sederhana dan berzuhud dengan dunia dan isinya. Inilah keteladanan gaya hidup yang ditunjukkan oleh pemimpin besar seperti Rasulullah. Rasulullah bukan lah orang yang tak bisa kaya raya.
Hidup zuhud menjadi pilihan dirinya sebagai seorang Nabi dan Rasul. Seorang Rasul adalah contoh tauladan bagi ummatnya, maka apa yang dipilih oleh Rasulullah adalah suru tauladan terbaik yang akan membuat hidup lebih bahagia.
Meskipun gaya hidup bersahaja dan sederhana merupakan gaya hidup yang dipilih oleh Rasulullah, namun beliau tidak pernah melarang ummatnya untuk menjadi kaya. Bahkan beliau mendukung ummat Islam untuk menjadi kaya.
Para sahabat di masa Rasulullah seperti Usman bin Affan merupakan sahabat dari kalangan yang kaya raya yang selalu siap menafkahkan kekayaannya untuk dakwah Islam. Islam meminta ummatnya untuk menjadi kaya agar dari kekayaan itu diberikan untuk kemaslahatan dakwah Islam itu sendiri.
Terkait gaya hidup bersahaja dan sederhana, ada beberapa hal yang menjadi catatan penting yakni sebagai berikut:
 
1. Gaya hidup bersahaja dan sederhana merupakan pilihan.Kaya atau sederhana adalah pilihan, demikian juga zuhud. Ketika seseorang memiliki banyak harta maka pertanggung jawaban pemiliknya di akhirat akan semakin besar.Di dunia mungkin bisa berbahagia, namun pertanyaan besar yang akan diajukan kepada orang kaya adalah ‘dari mana engkau mendapatkan hartamu dan kau kemanakan hartamu?’ inilah pertanyaan besar yang membuat mereka yang memilih gaya hidup zuhud menjadi takut.Ketika diri kita merasa sebagai sosok yang mudah tergelincir dengan kekayaan dunia atau tidak amanah dengan nikmat harta benda yang diberikan, maka zuhud adalah pilihan hidup terbaik untuk mempermudah segala bentuk pertanggung jawaban di akhirat. Rasulullah adalah suri tauladan gaya hidup zuhud dan sederhana, sementara Usman bin Affan dan sahabat lainnya adalah suri tauladan orang-orang kaya yang menafkahkan kekayaan mereka untuk kemaslahatan dakwah Islam.

2. Zuhud adalah meninggalkan dunia sementara miskin adalah ditinggalkan dunia
Di dalam memaknai gaya hidup bersahaja dan sederhana perlu dibedakan antara miskin dan zuhud. Zuhud adalah pilihan hidup seseorang yang sebenarnya memiliki peluang atau kesempatan untuk hidup dalam gelimangan harta benda, namun mereka lebih memilih gaya hidup sederhana dan zuhud.
Sementara miskin merupakan kondisi kehidupan yang sebenarnya tidak diinginkan dan bukan pilihan.
Islam menganjurkan ummatnya untuk menjadi seseorang yang kaya sehingga dengan kekayaannya tersebut akan memberikan banyak kemaslahatan bagi dakwah Islam. Namun bagi mereka yang berhati-hati dalam hidup, tentunya lebih memilih zuhud sebagaia gaya hidup yang aman.

Hidup Mulia Dunia dan Akherat

Tak ada satu orangpun di dunia ini yang menginginkan menjalani hidup sengasara. Jika ditanya, semua pasti ingin kehidupan yang mulia. Walaupun, dengan keinginan yang besar itu, rata-rata dari tidak paham bagaimana cara mendapatkan kemuiaan hidup.
Secara kodrat, manusia sebenarnya telah diciptakan sebagai makhluk yang paling mulia. Coba pikirkan, sudah berapa makhluk di bumi ini yang telah punah akibat tidak bisa mempertahankan diri dari kekurangan. Manusia, selalu bisa, bahkan sampai saat inipun manusia bisa hidup karena kemuliaan yang ada pada dirinya.
Dia diberi akal pikiran sehingga bisa mengatasi segala masalah yang menghadang sehingga bisa selalu bertahan dalam situasi apapun. Kurang mulia seperti apa lagi?
Sayangnya, kemudian banyak orang yang lupa bahwa semua kemuliaan yang ada pada dirinya itu semata-mata dari Allah SWT. Kita manusia tidak punya sejengkal pun hak untuk menyombongkan diri. Bahkan ada juga yang lebih parah, yaitu mereka yang menganggap kemuliaan hanya dipandang dengan harta. Jadi, sepanjang hidupnya dia hanya mencari-cari harta, menumpuk-numpuknya dengan segunung harapan hidupnya akan mulia. Namun seandainya mereka tahu bahwa cara seperti itu benar-benar salah kaprah, mereka pasti akan menangis.
Kemuliaan sejatinya hanya dekat dengan Allah SWT. Tak ada seorangpun di dunia ini yang akan mampu membuat kita hina sepanjang Allah SWT menjaga kita tetap mulia. Sebaliknya, meskipun seisi dunia mengagung-agungkan kita, jika Allah SWT manila kita hina, tak akan ada yang patut kita banggakan dari diri kita.

Peras keringat, banting tulang setiap hari untuk memperoleh harta semata tanpa dilandasi dengan ibadah dan selalu mengingat-Nya adalah hal paling hina yang bisa dilakukan oleh manusia. Dia lupa bahwa di akhir dunia ini masih ada tempat yang siap menampung kita selama-lamanya. Kehidupan kekal yang akan kita hadapi tanpa ujung itu pantaskah hanya kita siapkan sedikit saja. Kemuliaan disana tak akan pernah berakhir, jadi cobalah berpikir lebih pilihkah kita mulia di hadapan orang-orang di dunia ini tetapi hina selama-lamanya di akherat?
Yang paling indah adalah meraih kemuliaan di dunia dan akherat. Hal ini seperti yang telah dijanjikan Allah SWT, bahwa setiap yang kita niatkan untuk ibadah, maka dampaknya bukan hanya untuk akherat melainkan juga dunia. Tetapi jika segala niat kita curahkan pada dunia, maka hanya dunia lah yang akan kita dapat.
Pilihlah akheratmu dan dunia akan ada di genggamanmu, tetapi pilihlah duniamu dan kamu tak akan mendapatkan apapun kecuali apa yang engkau pilih. Allah SWT Maha Tahu yang umatnya kerjakan, meskipun hanya diucapkan dalam hati, niat merupakan ibadah yag mendasar, maka berhati-hatilah dengan niatmu.

Kamis, 12 September 2019

Jangan Terburu-buru Menilai Orang Lain

Setiap Orang Memiliki Kisah Hidup

 

        Seorang lelaki berusia 24 tahun sedang berada di kereta api bersama dengan ayahnya. Ia melihat keluar melalui jendela kereta api dan berteriak,
"ayah, lihat pohon-pohon itu berjalan!"
Ayahnya tersenyum, namun pasangan muda yang duduk di dekatnya, memandang perilaku kekanak-kanakan lelaki yang berusia 24 tahun dengan kasihan.
Tiba-tiba lelaki tersebut kembali berseru...
"Ayah, awan itu terlihat berlari mengejar kita!"
Pasangan ini tidak bisa menahan rasa risih mereka dan berkata kepada orangtua lelaki tersebut,
"mengapa anda tidak membawa anak anda ke dokter ahli jiwa?"
Orangtua itu tersenyum dan berkata...
"Saya sudah membawanya ke dokter, dan kami baru saja pulang dari rumah sakit. Anak saya buta sejak lahir, dia baru bisa mendapatkan donor mata dan baru bisa melihat hari ini."

          "Setiap orang di dunia ini memiliki sebuah cerita tersendiri. Jangan menilai orang lain sebelum anda benar-benar mengenal mereka."

Nikmati Hidup, Kurangi Mengeluh, dan Mencoba Bersyukur!


Di balik senyum manis dan canda tawa terselip berjuta rasa luka kecewa yang sungkan untuk kita ungkapkan kepada orang, dengan satu alasan bahwa kita mampu bertahan. Entah pertahanan seperti apapun akan kita upayakan untuk mencapai puncak kemenangan. Meskipun, esensinya hidup adalah masalah, apakah itu berarti kita pasrah dan menyerah dengan masalah itu dan dengan tegas menyatakan bahwa ini adalah takdir Tuhan? Percaya pada takdir atau ketentuan Allah itu perlu dan bukan berarti kita menyalahkan aturan main-Nya.
Coba kita ingat sejenak…
Betapa besar nikmat yang sudah kita rasakan dan pastilah tidak ada kesanggupan bagi kita untuk melakukan perhitungan akan nikmat yang sudah diberikan. Yang patut kita lakukan sekarang adalah menjalankan perintah-Nya sebagai wujud syukur kita atas kasih sayang-Nya yang luar biasa nan sempurna.
Dia selalu ada di saat kita merana tak berdaya, memberikan arahan agar kita memperoleh jalan kebenaran dan jalan keluar saat kita dihadang pada suatu permasalahan. Pemberi pertolongan pertama saat kita mengalami cidera. Entah hati ataupun fisik ini dan Dia pula yang selalu memberikan kekuatan saat kita benar-benar merasa kesakitan dengan tuntutan hidup yang selalu mengedepankan kesempurnaan.
Ketika masalah itu diberikan seakan terasa berat dan menyulitkan. Teriakan dari perasaan yang terkadang berbenturan dengan pikiran dan keadaan membuat kita sadar betapa pentingnya masalah ini untuk segera diselesaikan.
Roda kehidupan memang selalu berputar dan perputarannya tak selalu sama dengan harapan. Tapi Tuhan memiliki perencanaan yang lebih indah untuk kebaikan hamba-Nya. Karena Tuhan telah berjanji, tidak akan memberi cobaan melebihi batas kemampuan umat-Nya. Keyakinan, doa dan usaha adalah modal utama untuk penyelesaiannya.
Kesedihan, kesulitan, dan kebahagiaan selalu berjalan beriringan dengan dibumbui berbagai rintangan dan kegundahan hati yang sering mengisyaratkan diri untuk berhenti.

Bersyukurlah!

Bersyukurlah!